Pernah denger daerah 3T??
Daerah 3T adalah daerah terdepan, terluar, dan tertinggal merupakan daerah yang paling terluar pada wilayah Indonesia. Ada sekitar 62 kabupaten yang sudah ditetapkan Oleh di Indonesia yang masuk dalam daerah 3T.
Di Daerah 3T banyak sekali menyimpan surga surga yang tersembunyi, yang sangat menarik untuk dikunjungi, namun tertinggalnya daerah tersebut membuat Sumber Daya Manuasia yang tinggal disitu sedikit kurang untuk bisa memanfaatkan potensi perekonomian yang ada.
Pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika melaksanakan program Dayamaya. Program ini mengajak para pelaku Startup eCommerce, Komunitas, Kelompok masyarakat dan UMKM digital bersinergi mengembangkan potensi serta membuat solusi tepat guna bagi masyarakat di daerah 3T.
Terdapat 3 program dari 18 inisiatif yang saat ini sudah berjalan yaitu :
1. Atourin
Adalah perusahaan teknologi di sektor wisata yang menyediakan jasa dan layanan baik offline maupun online. Atourin memberikan pelatihan dan sertifikasi pemandu wisata di Natuna melalui program Dayamaya.
Menurut Reza Permadi selaku Tim Operasional Atourin, pada tahun 2019 terdapat 10 pemandu wisata di Natuna sudah memiliki lisensi, lebih berani melakukan self branding, dan mulai memanfaatkan media sosial untuk melakukan promosi. Dengan ini diharapkan akan ada lebih banyak lagi pemandu wisata yang berlisensi.
Nah buat temen-temen backpacker yang mau berkunjung ke daerah 3T dan butuh pemandu bisa cari di Atourin.com
2. Cakap
Tidak sedikit wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia, oleh karena itu selaras dengan Atourin Cakap sebagai Platform online pembelajaran bahasa asing ikut mendukung pengembangan daerah wisata dengan mengembangkan kemampuan bahasa asing yang difokuskan pada bahasa inggris.
Kalau menurut saya cakap juga cocok buat kita semua yang mau belajar bahasa asing, yuk cobain dengan mendownloads aplikasinya di PlayStore.
Cakap sendiri telah menyelenggarakan digital assessment di Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menggunakan standarisasi CEFR (The Common European Framework of Reference for Languages). Program melibatkan peserta setingkat pelajar SMA sebanyak 250 orang, kegiatan ini dilakukan secara daring melalui ruang belajar digital dalam sebuah kelas online yang diisi oleh guru bahasa Inggris asing (ESL Teacher).
3. Jahitin
Jahitin Academy adalah sebuah platform untuk meningkatkan Skill dan Kreatifitas para penjahit di NTT khususnya di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Melalui workshop pengolahan limbah kain tenun, Jahitin mengajarkan bagaimana cara mengolah limbah tenun menjadi produk yang bernilai jual, seperti untuk membuat cushion pillow
Melalui platform ini penjahit dapat meningkatkan kompetensi serta menampilkan portofolio jahitan mereka agar penjahit dapat lebih mudah mengakses kebutuhan pasar fesyen lokal dan internasional.
Dampaknya saat ini penjahit di Sumba sudah mendapatkan akses langsung berhubungan dengan Dinas Perdagangan
Nah itu dia gaes 3 program Dayamaya yang sudah berjalan
Dengan merangkul stakeholder strategis, kami yakin kita akan memiliki daya atau berdaya untuk bersama-sama membawa perubahan di daerah 3T. Utamanya perbaikan dari sisi perekonomian berbasis ekonomi digital. Hal ini selaras dengan campaign yang kami angkat, yaitu Berdaya Bersama,” jelas Ari Soegeng Wahyuniarti, selaku Kepala Divisi Layanan Telekomunikasi dan Informasi untuk Masyarakat.
Keren ya programnya, mengikuti perkembangan zaman dengan merangkul starup dan komunitas untuk memajukan daerah 3T
BalasHapus